Liburan ini kita berencana pulang ke indonesia untuk jemput keenan. Setelah lulus SMP, dia mau ngelanjutin sekolah di Lund, Sweden. Karena masa pandemi Covid19, jadi tidak ada jalan lain buat dia kesini dengan di jemput ke Indonesia.
Planning perjalanan diawali dengan mencari info sebanyak2nya kalo mau traveling ke Indonesia dengan pertanyaan pertama adalah airline apa yang masih bisa terbang dari Eropa ke Asia, tepatnya ke Indonesia. Lalu bagaimana proses orang yang datang ke Indonesia, karena harus melalui proses karantina.
Setelah survey dilakukan akhirnya keputusannya adalah :
Qatar Airlines, adalah airlines yang ada rutin penerbangan dari Denmark / Sweden via Qatar Doha, lalu sambung ke Jakarta Indonesia. 1 minggu ada 3 penerbangan dan transit time hanya 2-3 jam di Doha.
Jakarta hanya menerima warga negara dan pemegang KITAS saja, no turis visa
Rapid test di Airport Soekarno Hatta
Proses Karantina, dengan dua option, di Wisma Atlet fasilitas negara dengan biaya gratis atau rekomendasi hotel dengan biaya sendiri.
PCR Swab test, diatur oleh Gugus Tugas, dengan biaya gratis
Hasil ditungggu 4-5 hari
Akhirnya kita berangkat pulang ke Indonesia pada tanggal 12 July, berangkat dari Copenhagen pesawat siang. Ini pertama kalinya kita naik bis lagi dan naik kereta ke Copenhagen selama Pandemi dan juga pertama kali kita pakai masker, karena selama di Lund, Sweden kita tidak wajib memakai masker sama sekali
Airport sangat kosong dan tidak ada toko yang buka, selain coffee shop untuk sarapan dan secangkit kopi. Akhirnya setelah kita menunggu boarding di airport selama 3 jam, karena kita tidak mau terlambat dan semua proses berjalan cepat, kita langsung boarding ke pesawat.
Didalam pesawat tidak banyak penumpang, hanya row bagian belakang dan duduknya juga dipisah-pisah.
17 jam perjalanan yang lancar dan 2 jam transit di Doha, dimana airport sangat kosong dan akhirnya kita mendarat di Indonesia dengan selamat. Kita mendarat di terminal 3 dan kita berjalan bersama menuju proses pendataan untuk Covid19. Kita duduk dikursin dan harus mengisi form sebelum akhirnya kita menuju loket untuk proses selanjutnya.
Kita harus isi from kuning yang isinya data diri kita dan form putih untuk proses karantina.
kalau kita sudah membawa hasil swab test dari negara asal dan kita bisa masuk jalur tanpa karantina, setelah hasil swab test diverifikasi, maka kita bisa langsung pulang tanpa karantina
tetapi kalo kita tidak bawa hasil swab seperti kita maka kita harus menjalanin rapid test dan menuju hotel karantina atau wisma atlet kalo mau gratis.
kita memilih hotel Novotel Mangga dua, dimana kita perlu membayar 700rb per hari termasuk makan3x dan laundry 2 stel pakaian. Untuk kita berdua, kita bayar 1.050jt perhari.
Besoknya kita ke lobby hotel dan menjalani Swab Test yang diurus semua oleh Gugus Tugas Covid19 dan diatur sepenuhnya oleh Pemerintah. Lalu kita menunggu hasil swab keluar yang katanya 4-5 hari, baru kita boleh keluar dari Hotel Karantina
Selama di hotel, yang ada kita hanya nonton TV, makan, tidur and repeat. Kita tidak boleh keluar kamar sama sekali dan makan dianter sampe depan pintu, lalu kita ambil sendiri di meja luar kamar. Setiap hari petugas mengecek suhu tubuh selama kita karantina. Makanan kita boleh beli dengan Gojek dan harus proses sterilisasi dengan semprot oleh petugas sebelum makanan dibawa ke kamar oleh petugas yang memakai APD.
Kita check in hari senin dan akhirnya hasil Lab keluar di hari Jumat dan kita boleh keluar hotel karantina dan menuju rumah. Rasanya lega sekali seperti terkurung selama 5 hari di kamar hotel yang hanya pemandangan gedung dan jakarta kota dari balik kaca.
Alhamdulillah kita bisa merasakan udara segar, walopun tidak segar-segar banget karena polusi udara dari asap knalpot kendaraan bermotor.
Welcome Home Jakarta
Comentarios